Jumat, 27 Desember 2013

bawalah Tuhan, Sekehendak yang Kau mau,,,

“Bawalah Tuhan, sekehendak yang engkau mau”
“Seorang hamba yang bertaqwa tidak akan kehilangan kesabaran dan berteriak putus asa ketika dihadang masalah atau kesulitan, Ia tau dan yakin bahwa Alloh senantiasa mengawasi dan menyayanginya dan Dia menghendaki kebaikan” sebuah kata yang sangat dahsyat dalam memberikan semangat dan motivasi akan kehidupan. Sering sekali kita mengeluh dan berkeluh kesah saat apa yang kita harapkan tak kunjung terkabul atau apa yang tidak kita inginkan terjadi. Rasa kecewa, menganggap Alloh SWT tidak adil dan kadang ada yang marah-marah. Tapi di saat apa yang kita inginkan terwujud kadang kita lupa bahwa semua itu bukan karena usaha yang dilakukan oleh dirinya saja ada kekuasan Alloh SWT yang menghendaki itu semua terjadi. Terkadang kita terlupa untuk bersyukur dan bersabar dalam segala hal yang kita lakukan. Tanpa sadar bahwa kita tidak pernah tahu apa yang terbaik untuk kita, bisa jadi apa yang kita inginkan tidak akan sebaik apa yang kita bayangkan. Alloh Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Dulu jika membaca ayat Al qur’an yang berbunyi seperti ini serasa biasa saja da sering didengar tapi sekarang sangat berbeda setelah menelaah lebih dalam lagi. Ternyata sangat luar biasa dan dahsyat sekali. Al Baqarah 216:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui".
Sungguh ayat-ayat Al qur’an benar-benar berisi segalanya. Memang skenario Allah untuk hambanya selalu indah (hanya masalah waktu saja), ya masalah waktu Alloh untuk menunjukkan keindahan atas ketetapanNya pada hambaNya. Boleh jadi keindahan itu tampak dari awal, boleh jadi juga baru terasa dipertengahan atau boleh jadi terasa di penghujungnya. Waktu yang kita miliki berbeda dengan waktu yang Alloh miliki. Maka berprasangka baiklah pada Alloh, semua ada waktunya dan akan indah pada waktunya. Sabar dan ikhlas dengan ketetapan Alloh karena sungguh indah ketetapan Alloh untuk hamba-hambaNya.
Takdir bukanlah kuasa kita, masa depan diluar jangkauan kita. Tapi menjaga semangat dan harapan-harapan yang baik adalah pilihan kita. Hidup itu kumpulan dari berbagai macam pilihan, maka pilihlah yang terbaik diantara yang paling baik. Jika kamu berbaik sangka pada Alloh SWT maka Alloh SWT juga akan berbaik sangka kepadamu. “Sesungguhnya AKU, ada disisi prasangka hambaKU pada diriKU” (Hadist Qudsi).  Hidup adalah pilihan ibarat pohon yang beranting setelah kita melewati satu ranting maka akan dihadapi oleh ranting berikutnya. Setelah kita memilih satu pilihan maka ada pilihan berikutnya. Begitulah kehidupan, apa yang terjadi pada diri kita saat ini adalah akibat dari pilihan-pilihan kita sebelumnya. Maka karena kita telah memilih kita bertanggung jawab akan hal itu. Seperti misalnya saya sekarang berada di jurusan pendidikan fisika inilah adalah akibat pilihan saya sendiri dan Alloh kabulkan pilihan itu maka saya harus mempertanggung jawabkan pilihan saya tersebut. Segalanya adalah kehendak Alloh. Kita tidak bisa memposisikan atau memaksakan segalanya ingin sesuai dengan yag kita kehendaki. Karena kita tak pernah tau hal apa yang akan terjadi selanjutnya tapi Alloh Maha Mengetahui. Maka seharusnya apapun yang kita hadapi dan pikirkan harus dikaitkan dengan ketentuan-Nya dan kemahakuasaan-Nya.
Coba simak hadist ini, Hadis riwayat Ali ra., ia berkata: Kami sedang mengiringi sebuah jenazah di Baqi Gharqad (sebuah tempat pemakaman di Madinah), lalu datanglah Rasulullah saw. menghampiri kami. Beliau segera duduk dan kami pun ikut duduk di sekeliling beliau yang ketika itu memegang sebatang tongkat kecil. Beliau menundukkan kepalanya dan mulailah membuat goresan-goresan kecil di tanah dengan tongkatnya itu kemudian beliau bersabda: Tidak ada seorang pun dari kamu sekalian atau tidak ada satu jiwa pun yang hidup kecuali telah Allah tentukan kedudukannya di dalam surga ataukah di dalam neraka serta apakah ia sebagai seorang yang sengsara ataukah sebagai seorang yang bahagia. Lalu seorang lelaki tiba-tiba bertanya: Wahai Rasulullah! Kalau begitu apakah tidak sebaiknya kita berserah diri kepada takdir kita dan meninggalkan amal-usaha? Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang berbahagia, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang berbahagia. Dan barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang sengsara, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang sengsara. Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: Beramallah! Karena setiap orang akan dipermudah! Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang berbahagia, maka mereka akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang bahagia. Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang sengsara, maka mereka juga akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang sengsara. Kemudian beliau membacakan ayat berikut ini: Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar. (Shahih Muslim No.4786)

Dari hadist Shahih Muslim tersebut. Jelaslah bahwa kita harus berikhtiar karena kita saat ini adalah hasil dari pilihan-pilihan kita sebelumnya. Maka tak bisa kita hanya pasrah pada takdir karena takdir itu terjadi bagaimana perbuatan yang kita lakukan. Bisa saja takdir yang harus kita dapatkan itu baik namun akibat perbuatan kita menjadi tidak seperti itu. Begitupun sebaliknya saat takdir buruk yang akan terjadi bisa saja akibat perbuatan kita berubah menjadi baik. Maka berusahalah dan tetap semangat dalam menjalani kehidupan ini. Yakin semua akan baik-baik saja. Innallaha ma’anaa. Insya Alloh kulluhu khoir. Alloh tau yang terbaik untuk kita walau kadang kita merasa apa yang Alloh berikan tidak mengenakkan bagi kita, padahal itulah yang terbaik untuk kita.

rahasia pendidikan ala Rasulullah SAW

“Pendidikan Berkarakter dengan  Rahasia  Mendidik Ala Rasulullah SAW dalam Menghargai Perbedaan dan Menjalankan Kehidupan”
(oleh : Annisa Permata Sari)
Tema: Pengaruh Dunia Pendidikan terhadap Pembentukan Masyarakat yang Berkarakter dalam Menghargai Perbedaan
Apa pengaruh dunia pendidikan?
Pendidikan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pembentukan masyarakat sehingga merupakan hal yang penting untuk dibangun sebaik mungkin. Karena karakter masyarakat pada suatu daerah atau Negara dapat dilihat dari pendidikan Negara tersebut. Masyarakat dapat menghargai perbedaan, bekerja sama, terampil, kreatif, cerdas, tidak korup dan terhindar dari perilaku negatif adalah bagaimana pendidikan dapat mengarahkan pembelajaran untuk menimbulkan perubahan perilaku pada diri seseorang sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Lalu apakah Negara-Negara Maju yang pendidikannya sudah sangat bagus sudah menjamin menghasilkan orang-orang yang berkarakter? Belum tentu, ada hal lain yang diperlukan dalam pendidikan. Pendidikan yang baik bukanlah yang memiliki sarana prasarana yang memadai dan dapat menciptakan siswa yang terampil dalam segala bidang saja. Tetapi pendidikan yang baik adalah sesuai dengan rahasia pendidikan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Bagaimana Hasil didikan rasulullah dan cara pendidikan yang diajarkan Rasulullah?
            Hasil didikan Rasulullah kepada para sahabat dapat melahirkankan orang-orang hebat seperti Muas bin Jabal sebagai ahli fikih, Abdullah ibn Mas’ud merupakan qori terbaik, Abu Bakar Ash-Shidiq pemimpin terbaik, Abu Ubaidah bin Jaroh orang yang sangat amanah, Abu Rahman bin Auf sebagai ahli infaq.
            Pada zaman Abbasyiyah banyak sekali ilmuan yang pemahaman dan konsep dasar ilmunya digunakan sampai sekarang seperti al Kindi, Ibn Sina, Al Haitam, Ibn Bajjah, Al Biruni dan lain-lain. Mereka adalah orang-orang yang mandapatkan pendidikan sesuai dengan pendidikan yang diajarkan Rasulullah SAW.  Para sahabat bukan hanya cerdas secara intelektual saja tapi mampu menjalankan kehidupan dengan baik, menghargai perbedaan, cerdas emotional dan cerdas spiritual.
Rasulullah mengajarkan untuk memiliki kecerdasan spiritual karena dapat memberikan peranan penting sehingga manusia dapat mengetahui hakikat penciptaannya, merumuskan tujuan dan maksud hidupnya serta bagaimana menyikapi kehidupan sosialnya. Manusia yang cerdas spiritual akan memahami bahwa keberhasilan seseorang tidak hanya diukur dengan kemampuan nalar dan berfikir saja tapi sadar akan eksistensi dirinya dalam menjalankan hubungan dengan Alloh  SWT maupun hubungan dengan sesama manusia termasuk menghargai perbedaan, mampu mengatasi semua beban hidup yang dialaminya sehingga terbentuk pribadi yang tangguh secara mental dan fisik, yang siap berjuang untuk meraih prestasi terbaik dalam hidupnya. Kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang diajarkan oleh Rasulullah kepada para sahabat sehingga mampu menciptakan orang-orang yang luar biasa.
Apa rahasia pendidikan Rasulullah SAW?
             Rahasia pendidikan yang diajarkan kepada para sahabat sehingga menciptakan orang-orang yang kompeten dan berdedikasi adalah dengan mengajarkan dua kunci utama yaitu akidah dan akhirat. Rasulullah membangun dalam diri para sahabat pertama kali adalah akidah yang kokoh dalam diri para sahabat yang merupakan awal yang diajarkan kepada mereka sehingga dengan akidah yang kuat maka akan melahirkan orang-orang yang cerdas namun kecerdasannya tidak merugikan orang lain dan ilmu yang dimiliki akan selalu bermanfaat bagi sekitarnya. Kunci yang kedua adalah mengingat akhirat. Dengan diajarkan untuk selalu mengingat hari akhir sehingga akan  mempertimbangkan manfaat dan mudhorot dari tindakan yang dilakukan. Mengingat hari akhir maka ilmu yang dimiliki tidak akan digunakan untuk berbuat keburukan.
            “ jika akidahnya baik maka baiklah seluruhnya”. Ini rahasia pendidikan Rasulullah kepada para sahabat. Kurikulum pendidikan yang pertama kali diajarkan yaitu akidah dan akhirat. Perbanyak ilmu tentang akidah dan akhirat sehingga segalanya akan mudah dan memdapat ridho Alloh SWT.
Dengan menerapkan rahasia rasul dalam mendidik maka akan seperti apa pendidikan dalam menghargai perbedaan?
Pendidikan akidah dan akhirat jika diterapkan dalam pembelajaran maka akan menciptakan generasi muda yang cerdas spiritualnya dan bukan menjadikan pembelajaran menjadi ajang untuk mengejar nilai dan kecerdasan intelektual saja. Tapi sebaliknya akan menjadi tugas mulia yang dipercayakan Alloh SWT kepadanya untuk menuntut ilmu melalui berbagai fenomena kehidupan sehingga terwujud masyarakat berkarakter. Karena mata pelajaran yang dipejarinya tidak hanya untuk mendapatkan nilai tinggi melainkan semakin mendekatkan dirinya kepada Alloh dan dapat berimplementasi baik dalam setiap perbuatannya sehingga salah satunya dapat menghargai perbedaan.
Bagaimana perbandingan dengan pendidikan saat ini?
Namun saat ini, dunia pendidikan hanya terfokus pada peningkatan kecerdasan intelektual saja tanpa mengembangkan nilai-nilai spiritual dan kemampuan social dari siswa sehingga pendidikan mennciptakan orang yang cerdas secara intelektual namaun rendah kecerdasan emosionalnya. Terciptalah manusia yang kritis yang senang pamer dengan kepintaran verbal dan suka menjatuhkan orang lewat argumentasi, tidak menghargai perbedaan pendapat, arogan, mudah tersinggung, sulit bekerja sama, dan berperilaku negative lainnya. Hal ini terjadi karena tidak diterapkan akidah dalam pembelajaran. Ilmu yang didapatkan tidak memiliki esensi hanya sekedar wawasan saja. Apalagi ilmu tersebut tidak sampai ke hati sehingga tidak terjadi perubahan perilaku hasil pendidikan tersebut.
Apalah artinya cerdas secara intelektual dan emosional tetapi rendah secara spiritual. Orang seperti ini memiliki pengetahuan yang luas, kritis, pandai menyenangkan dan meyakinkan orang lain, bergaul. Namun kecerdasannya itu dipakai untuk korupsi, memfitnah, berbohong, mengambil hak orang lain dan seterusnya. Saat ini banyak orang yang cerdas intelektual hasil dari pendidikan yang tidak menerapkan rahasia  pendidikan Rasul yaitu akidah dan akhirat sehingga menciptakan orang yang dengan kepintarannya digunakan untuk kejahatan canggih sehingga sulit terlacak dan terbongkar serta pintar menutupi perbuatan buruknya. Bak serigala berbulu domba. Orang seperti ini akan sangat berbahaya bagi kehidupan sehingga akan sulit terciptanya masyarakat berkarakter yang saling menghargai kepentingan bersama. Kepentingan pribadi menjadi hal yang paling utama dalam dirinya.
Bagaimana cara pendidik untuk menerapkan rahasia Rasuluh dalam dunia pendidikan saat ini?
            Cara pendidik untuk mewujudkan masyarakat berkarakter melalui pendidikan yaitu setiap pembelajaran yang diajarkan selalu dikaitkan dengan pendidikan akidah dan akhirat. Bukan berarti guru dituntut untuk menjadi guru agama atau da’i . contoh misalnya saat mengajarkan tentang konsep bunyi. Frekuensi audio yang dapat didengar manusia adalah < 20 Hz. Frekuensi audio yang diatas 20.000 Hz akan dapat menghancurkan suatu benda dengan dikaitkan bahwa hanya dengan sebuah bunyi/ suara ditiupkannya terompet sangsakala merupakan fenomena bunyi dapat menghancurkan suatu benda keras. Kita sebagai manusia perlu bersyukur memiliki rentang pendengaran antara 20 Hz sampai 20.000 Hz. Jiak kita bisa mendengar bunyi yang < 20 Hz maka kita akan dapat mendengar pedihnya siksa kubur seperti yang didengar oleh binatang sehingga kita tidak mau melakukan aktivitas lagi karena kita dapat mendengar suara alam kubur. Fenomena ilmiah tidak berlawanan dengan fenomena ilahiah.
Bayangkan jika setiap pembelajaran tidak sebatas menciptakan orang-orang yang cerdas intelektual tapi juga cerdas spiritual dan emosional. Inilah pendidikan akidah dan akhirat. Guru fisika dapat berperan penting untuk menegakkan nilai-nilai ketuhanan dalam diri generasi muda sehingga akan terwujud masyarakat yang berakhlak mulia.
  Kesimpulan pendidikan yang seperti apa yang harus dilakukan agar terbentuk masyarakat berkarakter yang menghargai perbedaan?
            Kecerdasan spiritual seperti rahasia pendidikan Rasulullah yaitu akidah dan akhirat mutlak diperlukan untuk membedakan kebaikan dan keburukan, menghargai perbedaan, dapat merasakan nikamtnya berbuat baik. Karena dunia pendidikan dapat dijadikan sebagai tempat untuk membentuk karakter sehingga dapat terwujudnya masyarakat berkarakter dalam mejalankan kehidupan salah satunya menumbuhkan sikap saling menghargai perbedaan.
Dengan menerapkan rahasia pendidikan ala Rasul dalam pendidikan maka pendidikan akan senantiasa menghidupkan hati nurani, menjadikan Tuhan Pencipta Alam sebagai pusat orientasi semua tindakan. Sabda Rasulullah SAW,   “ amal paling utama ialah engkau masukkan rasa bahagia pada sesama manusia”
Untuk para pendidik (guru) jadilah guru ruhani bagi siswa sehingga di akhirat nanti tidak ada anak didik kita yang menghujat bahwa perbuatan buruk yang mereka lakukan karena kita tidak pernah mengajarkan untuk berbuat baik. Kita hanya menjelali mereka dengan ilmu tanpa mengajarkan akidah kepada mereka sehingga dapat menggunakan ilmu yang dimiliki untuk kebaikan bukan untuk merugikan orang lain. Jika pendidik dapat memberikan pemahaman kepada para siswa tentang konsep yang harus dikuasainya maka kan tercipta manusia-manusia cerdas dalam mengaplikasikan ilmu tersebut dalam sehari-harinya. Ajarkanlah akidah dan akhirat dalam pendidikan.