Rabu, 22 Oktober 2014

Adakah Pintu Surga untukku? #semoga bisa berkumpul dan bertemu kembali di surga bersama kalian semua


Adakah Pintu Surga untukku?
Pernahkah kita berpikir bagaimana kehidupan kita setelah hari kiamat nanti? Kita tahu bahwa ada  8 tingkatan surga yang Alloh janjikan untuk orang yang bertakwa kepada-Nya. Sebagaimana firman Alloh SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 82: “ Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu penghuni surga. Mereka kekal didalamnya.”
Pintu surga yang manakah yang pantas untuk kita, saat nanti semua pintu surga dibuka dan kita menghampiri pintu demi pintu, namun sayang tidak ada yang cocok dengan amal perbuatan kita selama di dunia. Jadi teringat saat-saat di pondok dulu setiap tahun selalu ada pergantian kamar, kita rela menunggu lama di depan pintu tiap kamar untuk melihat pintu kamar mana yang ada nama kita, sakit banget kalau ternyata nama kita tidak ada di daftar orang-orang penghuni kamar itu, eh, jadi curhat,,,
Oleh karena itu, kita pun harus tahu siapa saja orang-orang yang masuk kategori penghuni surga di tiap tingkatannya sehingga dari sekarang bersiaplah untuk memantaskan diri kita menjadi calon penghuni salah satu pintu surga itu. Masya Alloh indahnya jika terdaftar dan masuk dalam kategori salah satu penghuni surga. Inilah nama-nama surga dan kategori penghuninya:
1.      Surga Firdaus, diciptakan Alloh dari emas dengan kategori penghuninya
 (QS. Al- mukminun: 1-11)
a.       Orang yang memelihara sholat dan senantiasa khusyuk,
b.      Orang yang meninggalkan pekerjaan sia-sia
c.       Orang yang membayar zakat
d.      Orang yang menjaga kemaluannya
e.       Orang yang memelihara amanat dan menempati janji
Sudahkah kita berusaha mengamalkan perbuatan yang termasuk kategori penghuni surga firdaus? Sementara sholat kita sulit sekali untuk khusyuk dan terkadang lalai dengan amanah yang kita miliki.
2.      Surga Adn, diciptakan dari intan putih dengan kategori penghuninya
a.       Orang yang mengerjakan kebaikan karena Alloh
b.      Orang-orang yang benar-benar beriman dan beramal sholeh (QS. Thaha: 75-76)
c.       Orang yang banyak berbuat baik
d.      Orang yang sabar dan senantiasa menginfaqkan hartanya (Ar Ra’ad: 22-23)
Sudahkah kita mengerjakan kebaikan hanya mengharap rido Alloh saja? Ataukah masih ingin pujian orang-orang sekitar?
3.      Surga Na’im, dijadikan dari perak putih dengan kategori penghuninya ( QS. Al qalam: 34, Luqman: 8, Yunus: 9, dan Al-Haj: 56)
a.       Orang yang beriman dan beramal sholeh
b.      Orang yang bertakwa
Sudahkah kita termasuk orang yang bertakwa? Menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya? Atau masih pilih-pilih, kadang kita menjalankan perintah Alloh namun larangan Alloh tidak kita jauhi semua, pokoknya semau kita aja,,,
4.      Surga Ma’wa, diciptakan dari Zamrut hijau dengan kategori penghuninya
a.       Orang yang bertakwa kepada Alloh (QS. An Najm: 15)
b.      Orang yang benar-benar beriman dan beramal sholeh (QS. As Sajdah: 19)
c.       Orang yang takut dengan kebesaran Alloh dan menjaga hawa nafsu buruk (QS. An Naziat: 40-41)
Sudahkah kita takut kepada Alloh? Masihkah berbohong dan bermaksiat sementara Alloh melihat setiap amal perbuatan yang kita lakukan,,,
5.      Surga Darussalam, diciptakan dari Yakut merah dengan kategori penghuninya
a.       Orang yang kuat iman dan islam
b.      Orang yang mengamalkan ayat-ayat Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari (QS. Al An’am: 27)
Sudahkah kita termasuk orang-orang yang mengamalkan ayat-ayat Al-Qur’an? Tanyakan pada diri mungkin kita baru sebatas membaca Al-Qur’an saja namun belum mengamalkannya bahkan bisa jadi bacaan kita pun masih sampai tenggorokan saja tidak masuk ke hati.
6.      Surga Darul Muqomah, diciptakan dari permata putih dengan kategori penghuninya
Orang yang kebaikannya lebih banyak daripada kejahatannya
Sudah pernahkah kita menghitung apakah kebaikan yang kita lakukan lebih banyak daripada keburukan kita? sementara amal baik yang kita lakukan pun belum tentu diterima karena semuanya pun tergantung niat kita
7.      Surga Al-Maqamul Amin (Darur Qarar), diciptakan dari mutiara putih dengan kategori penghuninya
Orang-orang yang benar-benar bertakwa kepada Alloh (QS. Ad Dukhan: 51)
Sudahkah kita bertakwa kepada Alloh?
8.      Surga Khuldi, diciptakan dari marjan merah dan kuning dengan kategori penghuninya
Orang yang taat menjalankan perintah Alloh dan menjauhi segala laranganNya (QS. Al Furqon: 15)
Sudahkah kita taat kepada Alloh dan menjauhi laranganNya? Atau hanya sebagian saja?
Semoga kita semua termasuk calon penghuni surge dan bukan menjadi orang yang kebingungan saat semua pintu surga menolak kita akibat perbuatan kita di dunia. Percantiklah diri kita dengan akhlak yang baik dengan tidak mengharap pujian orang tapi hanya mengharap ridho Alloh saja. Berdo’alah agar kita ditempatkan sebagai penghuni surga, amin


Rabu, 08 Oktober 2014

“Neraka Pertama Kali Dipanaskan untukmu, Wahai Pengajar Al-Qur’an”


“Neraka Pertama Kali Dipanaskan untukmu, Wahai Pengajar Al-Qur’an”

Tahukah kamu siapa orang pertama yang akan dimasukkan ke dalam api neraka pada saat dipanaskannya api neraka?
Siapa ya? Sahabat ada yang tau siapa?? Mau tau jawabannya semakin penasaran? Ya terdapat 3 orang yang akan dipanaskan pertama kali di dalam api neraka. Mereka akan diseret ke dalam api neraka. Sungguh mengerikan dan mengharukan ternyata 3 orang itu yaitu: 
  1.   Orang  yang belajar dan mengajarkan  Al-Qur’an
  2.  Orang yang sering bersedekah
  3. Orang yang berjuang fisabilillah
Eitts, mengapa mereka?? tunggu dulu bukanya mereka berbuat kebaikan kenapa mereka dimasukkan ke dalam api neraka? Bahkan menjadi orang yang pertama dimasukkan ke dalamnya? itu akibat karena di dalam hati mereka tidak ada keikhlasan dalam beramal kebaikan, hanya mengharapkan pujian, ingin dilihat oleh seseorang yang dicintainya, adanya keinginan disebut sebagai ahli al-Qur’an (pengajar yang mahir dalam tahsin dan tajwid), adanya keinginan disebut sebagai orang yang dermawan, adanya keinginan untuk disebut sebagai pahlawan di jalan Alloh. Naudzubillah… Walaupun terkadang kita sudah berusaha berkata niat ikhlas karena Alloh namun mungkin lain di mulut lain di hati. Karena hanya diri kita dan Alloh yang tau isi hati kita. Ingatlah bahwa setiap amal perbuatan kita akan dimintai pertanggung jawaban. Kita  akan dihujat atas niat yang kita lakukan saat berbuat kebaikan. Seperti dalam hadist di bawah ini.
Al Imam Muslim meriwayatkan dari shahabat Abu Hurairah rodhiyallohu ‘anhu (No.1905), bahwasannya Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
Pada hari kiamat nanti, dihadirkan seorang laki-laki yang mati dalam keadaan peperangan fii sabilillah (di jalan Alloh). Kemudian diperlihatkan kepadanya nikmat-nikmat Alloh hingga ia mengakuinya. Selanjutnya ia ditanya, “Apa yang telah engkau perbuat di dunia?” Ia menjawab, “Aku telah berperang demi Engkau (Alloh) hingga aku terbunuh.” Alloh berkata, “Bohong! Engkau berperang bukan karena aku, tapi supaya engkau disebut pahlawan. Kini gelar itu telah engkau peroleh.” Lalu orang itu diseret ke neraka dengan wajah tersungkur.
Kemudian didatangkan orang yang kedua, yaitu seorang laki-laki yang sering membaca Al Qur’an, rajin menuntut ilmu, dan senantiasa mengajarkan pengetahuannya kepada orang lain. Lalu ia ditanya, “Apa  yang telah engkau perbuat (selama hidup di dunia)?” Dia menjawab, “Aku mempelajari berbagai ilmu dan mengajarkannya kepada orang lain, dan aku juga sering membaca Al Qur’an karena-Mu.” Alloh menjawab, “Bohong! Engkau belajar dan mengajar bukan karena Aku. Bacaan Al Qur’anmu juga bukan karena Aku. Engkau belajar dan mengajar agar dikatakan pintar dan ‘alim. Kini sebutan itu telah engkau peroleh. Bacaan Al Qur’anmu juga bukan karena Aku, tetapi agar engkau diberi gelar Qori’. Itu juga telah engkau raih.” Akhirnya ia juga diseret ke neraka dengan wajah tersungkur.
Kemudian dihadirkan orang ketiga. Yakni, laki-laki yang diberi kelapangan hidup dan berbagai jenis harta kekayaan. Kemudian diperlihatkan kepadanya nikmat-nikmat Alloh hingga ia mengakuinya. Lantas ia ditanya, “Apa yang telah engkau lakukan?” “Aku telah menginfakkan seluruh hartaku di jalan yang Engkau sukai dan semuanya karena-Mu.” jawabnya. Alloh berkata, “Bohong! Engkau melakukan itu agar dikatakan sebagai dermawan. Dan itu telah engkau peroleh.” Akhirnya dengan wajah tersungkur ia juga diseret ke neraka.

Ternyata memang benar semua memang kembali lagi ke niat. Maka sudah semestinya kita mengikhlaskan segala amal perbuatan kita dengan hanya mengharap ridha-Nya saja dan bukan untuk hal lain. Karena tanpa keikhlasan amakan 3 orang yang luar biasa baik tersebut berperang fisabilillah, belajar dan mengajarkan Al-Qur’an dan orang yang bersedekah ini pada akhirnya akan menjadi debu dan sia-sia akibat dari niat yang rusak. Hingga Alloh mencampakkan diri mereka ke dalam api neraka. Kita tidak tau mungkin kita kah yang termasuk ketiga orang tersebut. Terkadang dengan bangganya pada hadist yang mengatakan “ Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya” (H.R. Bukhari) namun ternyata kita orang akan Alloh campakkan ke dalam api neraka pertama kali daripada orang lain akibat niat kita. Sungguh menjaga niat agar selalu ikhlas adalah perbuatan yang berat namun kita harus berusaha untuk niat yang ikhlas. Ada cara agar kita ikhlas:
1.      Berdoa’a kepada Alloh supaya amal kita selalu ikhlas. Kalaulah kita lihat sahabat Umar bin Khattab yang sudah Alloh janjikan 10 orang yang akan masuk syurga namun disetiap hari Umar berdo’a untuk diberikan hati yang ikhlas dalam setiap amal perbuatannya. Apalagi kita yang tidak dijanjikan akan akan masuk syurga maka perbanyaklah berdo’a untuk diberi niat yang ikhlas dalam beramal kebaikan karena hanya Alloh lah yang Maha membolak-balikkan hati kita.
2.      Sembunyikanlah amal. Jika amal perbuatan baik tersebut bisa disembunyikan maka sembunyikanlah. Seperti misalnya tahajud, saum, sedekah dan lain sebagainya yang bisa kita sembunyikan. Namun tidak semua amal kebaikan harus disembunyikan. Tidak mungkin jika ibadah sholat lima waktu untuk pergi ke masjid kita sembunyikan ya ngakk?? Kan lucu kalau kita ga ke mesjid karena malu takut amal kita terlihat orang. Jadi sembunyikan amal yang bisa disembunyikan saja yang tidak bisa disembunyikan yang penting kita tidak niat untuk riya
3.      Melihat amal kebaikan orang-orang yang ada di atas kita. misalnya kita melihat amal Rasulullah,para sahabat, syeikh, ulama, ustadz dan orang-orang sholeh. Lalu ikuti amal tersebut.
4.      Meremehkan amal ibadah kita. intinya jangan sombong dengan amalan kita.
 Semoga dengan beberapa cara agar ikhlas ini dapat bermanfaat untuk kita semua dan menjadikan niat kita selalu ikhlas disetiap amalan kita,Amin ya rabbal’alamin. Karena antara orang yang menulis dan membaca tulisan ini tidak ada yang lebih baik diantara kita kecuali orang yang mengamalkan setiap amalan dengan ikhlas.