“Neraka
Pertama Kali Dipanaskan untukmu, Wahai Pengajar Al-Qur’an”
Tahukah kamu siapa orang pertama yang
akan dimasukkan ke dalam api neraka pada saat dipanaskannya api neraka?
Siapa ya? Sahabat ada yang tau siapa??
Mau tau jawabannya semakin penasaran? Ya terdapat 3 orang yang akan dipanaskan
pertama kali di dalam api neraka. Mereka akan diseret ke dalam api neraka.
Sungguh mengerikan dan mengharukan ternyata 3 orang itu yaitu:
- Orang yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an
- Orang yang sering bersedekah
- Orang yang berjuang fisabilillah
Eitts, mengapa mereka?? tunggu dulu
bukanya mereka berbuat kebaikan kenapa mereka dimasukkan ke dalam api neraka?
Bahkan menjadi orang yang pertama dimasukkan ke dalamnya? itu akibat karena di
dalam hati mereka tidak ada keikhlasan dalam beramal kebaikan, hanya
mengharapkan pujian, ingin dilihat oleh seseorang yang dicintainya, adanya
keinginan disebut sebagai ahli al-Qur’an (pengajar yang mahir dalam tahsin dan
tajwid), adanya keinginan disebut sebagai orang yang dermawan, adanya keinginan
untuk disebut sebagai pahlawan di jalan Alloh. Naudzubillah… Walaupun terkadang
kita sudah berusaha berkata niat ikhlas karena Alloh namun mungkin lain di
mulut lain di hati. Karena hanya diri kita dan Alloh yang tau isi hati kita.
Ingatlah bahwa setiap amal perbuatan kita akan dimintai pertanggung jawaban.
Kita akan dihujat atas niat yang kita
lakukan saat berbuat kebaikan. Seperti dalam hadist di bawah ini.
Al
Imam Muslim meriwayatkan dari shahabat Abu Hurairah rodhiyallohu ‘anhu (No.1905),
bahwasannya Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
Pada hari kiamat nanti, dihadirkan seorang laki-laki yang
mati dalam keadaan peperangan fii sabilillah (di jalan Alloh). Kemudian
diperlihatkan kepadanya nikmat-nikmat Alloh hingga ia mengakuinya. Selanjutnya
ia ditanya, “Apa yang telah engkau perbuat di dunia?” Ia menjawab, “Aku telah
berperang demi Engkau (Alloh) hingga aku terbunuh.” Alloh berkata, “Bohong!
Engkau berperang bukan karena aku, tapi supaya engkau disebut pahlawan. Kini gelar
itu telah engkau peroleh.” Lalu orang itu diseret ke neraka dengan wajah
tersungkur.
Kemudian didatangkan orang yang kedua, yaitu seorang
laki-laki yang sering membaca Al Qur’an, rajin menuntut ilmu, dan senantiasa
mengajarkan pengetahuannya kepada orang lain. Lalu ia ditanya, “Apa yang
telah engkau perbuat (selama hidup di dunia)?” Dia menjawab, “Aku mempelajari
berbagai ilmu dan mengajarkannya kepada orang lain, dan aku juga sering membaca
Al Qur’an karena-Mu.” Alloh menjawab, “Bohong! Engkau belajar dan mengajar
bukan karena Aku. Bacaan Al Qur’anmu juga bukan karena Aku. Engkau belajar dan
mengajar agar dikatakan pintar dan ‘alim. Kini sebutan itu telah engkau
peroleh. Bacaan Al Qur’anmu juga bukan karena Aku, tetapi agar engkau diberi
gelar Qori’. Itu juga telah engkau raih.” Akhirnya ia juga diseret ke neraka
dengan wajah tersungkur.
Kemudian dihadirkan orang ketiga. Yakni, laki-laki yang
diberi kelapangan hidup dan berbagai jenis harta kekayaan. Kemudian
diperlihatkan kepadanya nikmat-nikmat Alloh hingga ia mengakuinya. Lantas ia
ditanya, “Apa yang telah engkau lakukan?” “Aku telah menginfakkan seluruh
hartaku di jalan yang Engkau sukai dan semuanya karena-Mu.” jawabnya. Alloh
berkata, “Bohong! Engkau melakukan itu agar dikatakan sebagai dermawan. Dan itu
telah engkau peroleh.” Akhirnya dengan wajah tersungkur ia juga diseret ke
neraka.
Ternyata memang benar semua memang
kembali lagi ke niat. Maka sudah semestinya kita mengikhlaskan segala amal
perbuatan kita dengan hanya mengharap ridha-Nya saja dan bukan untuk hal lain.
Karena tanpa keikhlasan amakan 3 orang yang luar biasa baik tersebut berperang
fisabilillah, belajar dan mengajarkan Al-Qur’an dan orang yang bersedekah ini
pada akhirnya akan menjadi debu dan sia-sia akibat dari niat yang rusak. Hingga
Alloh mencampakkan diri mereka ke dalam api neraka. Kita tidak tau mungkin kita
kah yang termasuk ketiga orang tersebut. Terkadang dengan bangganya pada hadist
yang mengatakan “ Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan
mengajarkannya” (H.R. Bukhari) namun ternyata kita orang akan Alloh campakkan
ke dalam api neraka pertama kali daripada orang lain akibat niat kita. Sungguh
menjaga niat agar selalu ikhlas adalah perbuatan yang berat namun kita harus
berusaha untuk niat yang ikhlas. Ada cara agar kita ikhlas:
1.
Berdoa’a kepada Alloh supaya amal kita
selalu ikhlas. Kalaulah
kita lihat sahabat Umar bin Khattab yang sudah Alloh janjikan 10 orang yang
akan masuk syurga namun disetiap hari Umar berdo’a untuk diberikan hati yang
ikhlas dalam setiap amal perbuatannya. Apalagi kita yang tidak dijanjikan akan
akan masuk syurga maka perbanyaklah berdo’a untuk diberi niat yang ikhlas dalam
beramal kebaikan karena hanya Alloh lah yang Maha membolak-balikkan hati kita.
2.
Sembunyikanlah amal. Jika amal perbuatan baik tersebut
bisa disembunyikan maka sembunyikanlah. Seperti misalnya tahajud, saum, sedekah
dan lain sebagainya yang bisa kita sembunyikan. Namun tidak semua amal kebaikan
harus disembunyikan. Tidak mungkin jika ibadah sholat lima waktu untuk pergi ke
masjid kita sembunyikan ya ngakk?? Kan lucu kalau kita ga ke mesjid karena malu
takut amal kita terlihat orang. Jadi sembunyikan amal yang bisa disembunyikan
saja yang tidak bisa disembunyikan yang penting kita tidak niat untuk riya
3.
Melihat amal kebaikan orang-orang yang ada di atas kita. misalnya kita melihat amal Rasulullah,para
sahabat, syeikh, ulama, ustadz dan orang-orang sholeh. Lalu ikuti amal
tersebut.
4.
Meremehkan amal ibadah kita. intinya jangan sombong dengan amalan
kita.
Semoga dengan beberapa cara agar ikhlas ini
dapat bermanfaat untuk kita semua dan menjadikan niat kita selalu ikhlas
disetiap amalan kita,Amin ya
rabbal’alamin. Karena antara orang yang menulis dan membaca tulisan ini
tidak ada yang lebih baik diantara kita kecuali orang yang mengamalkan setiap
amalan dengan ikhlas.
It's nice blog, i will follow you.
BalasHapusI dont have anything to say about this article, i do like this . .
Thanks a lot