Sabtu, 09 Februari 2019

“Bawalah Tuhan, sedekat engkau dengan urat nadimu”


“Bawalah Tuhan, sedekat engkau dengan urat nadimu”

“Seorang hamba yang bertaqwa tidak akan kehilangan kesabaran dan berteriak putus asa ketika dihadang masalah atau kesulitan, Ia tau dan yakin bahwa Alloh senantiasa mengawasi dan menyayanginya dan Dia menghendaki kebaikan”sebuah kata yang sangat dahsyat dalam memberikan semangat dan motivasi akan kehidupan yang harus terpatri pada setiap kader asrama. Dekatilah Alloh maka Alloh akan mendekati kita. Begitulah motivasi yang harus kita tanamkan di dalam jiwa kader-kader asrama. Berjuta mimpi dan harapan yang mereka ingin raih maka semua akan mudah bagi Alloh untuk mengabulkan semua do’a yang membiak dalam setiap do’a yang dipanjatkan. Cita-cita ingin menjadi dokter, insyinyur, arsitek, perancang busana, interpreneur dan lain-lain yang mereka inginkan, itu hal mudah bagi Alloh. Asal kita mau mendekati Alloh sedekat engkau dengan urat nadimu.
Redamlah hati anak-anak kader asrama sehingga walaupun di saat mereka sering sekali mengeluh dan berkeluh kesah saat apa yang mereka harapkan tak kunjung terkabul atau apa yang tidak mereka inginkan terjadi. Rasa kecewa, menganggap Alloh SWT tidak adil dan kadang ada yang marah-marah. Buatlah mereka bersabar dan terus dekati Sang pencipta dan terapkan bahwa Alloh tau yang terbaik untuk hamba-hambaNya.
Selanjutnya, di kala apa yang mereka inginkan terwujud kadang mereka lupa bahwa semua itu bukan karena usaha yang dilakukan oleh dirinya saja ada kekuasan Alloh SWT yang menghendaki itu semua terjadi maka ingatkan untuk selalu bersyukur dan tidak sombong diri terhadap apa yang mereka raih karena semua terjadi karena kehendakNya.  Terkadang mereka terlena dan terlupa untuk bersyukur dan bersabar dalam segala hal yang mereka lakukan. Semaikanlah rasa selalu berprasangka baiklah pada Alloh, semua ada waktunya dan akan indah pada waktunya. Sabar dan ikhlas dengan ketetapan Alloh karena sungguh indah ketetapan Alloh untuk hamba-hambaNya.
Cara untuk menggapai itu semua adalah dengan mengajarkan dan melatih kader asrama untuk sholat tepat waktu, mengutamakan Alloh di atas segalanya walaupun sesibuk apapun dengan tugas atau pekerjaan yang mereka lakukan, tidak pernah putus untuk terus berdo’a dan mendekati Alloh sedekat-dekatnya. Tapi kita sebagai guru hanya bisa menyampaikan ilmu, pilihan ada di tangan kader asrama sendiri. Hidup adalah hasil pilihan yang kita buat sebagai sebab-akibat dari pilihan sendiri dan Alloh kabulkan pilihan itu maka kita harus mempertanggung jawabkan pilihan kita tersebut. Mau mendekati Alloh atau tidak. Ini hanya tentang pilihan mau atau tidak. Segalanya adalah kehendak Alloh. Kita tidak bisa memposisikan atau memaksakan segalanya ingin sesuai dengan yang kita kehendaki, maka “bawalah Tuhan, sedekat engkau dengan urat nadimu”.